Masa lalu yang menjadi masa depan Ch 5

Fira menghentak hentakan kakinya kesal. Sesekali ia melihat jam yang ada di tangannya. Ia sekarang berdiri di depan gerbang, menunggu rena yang tak kunjung datang. Awalnya, ia menunggu bersama naumi, tapi ia sudah pergi bersama zaen, teman rayhan yang bermata sipit. Ngomong ngomong soal rayhan, fira tidak melihatnya dari tadi.

"apa aku harus menyusul?" gumamnya pelan. Setelah berpikir cukup lama, fira melangkahkan kakinya menuju kelas untuk menyusul rena

Fira berjalan sendirian di koridor. Rasanya berbeda. Karena ia terbiasa bersama rayhan atau kedua temannya. Fira mempercepat laju jalannya karena merasa suasana di koridor terasa menyeramkan

"ehh.. Bukannya itu ryan yah?" tanya fira pada dirinya sendiri ketika melihat ryan berjalan beberapa meter di hadapannya

" mau apa dia masuk kekelas B? Dia kan kelas A.. Apa mungkin menemui rena? Wahh.. Apa dia akan menembak rena? Tapi itu tidak mungkin karena mereka jika bertemu seperti kucing dan tikus" fira terus berdialog sendiri dan tanpa disadari, ia sudah ada didepan pintu kelas B

'apa maumu?'

Sayup sayup suara rena terdengar ketelinga fira. Fira menempelkan telinganya pada daun pintu. Tapi, ia memutuskan untuk masuk perlahan kedalam karena pintu sudah terbuka. Mungkin ryan lupa menutupnya.

"Apa maksudmu dengan kekanakan? aku tidak-"

"Kau membuat fira menjadi bahan taruhan kan? Dan sebenarnya kekasih rayhan itu adalah karin? Aku benarkan?"

"apa?" ucap fira refleks

"Fira..?"

" apa maksudmu rena? Jangan bercanda" ucap fira sambil tertawa kaku

" Aku yakin kau tidak percaya padaku tapi kau tanyakan saja padanya fira" ucap rena sambil menunjuk ryan yang sedari tadi diam saja

"Itu bohong rena.. Rayhan... Rayhan tidak akan seperti itu.. Dia.. Dia-"

"itu tidak benar fira.. Rena berbohong.."

" apa maksudmu rena.. Ryan bilang.."

"Fira.. Dengarkan aku" ucap rena yang membuat fira langsung bungkam

"sejak awal kau hanya dipermainkan fira.. Mereka hany-"

" itu bohong" sanggah ryan

" untuk apa aku berbohong? Kau yang berbohong!! Untuk apa menutupi kau hal itu hah?" ucap rena sedikit berteriak

" jangan menuduh kami seenaknya.. Apa bukti yang kau punya?"

" percakapan kalian di lab.. Apa itu kurang jelas?"

"kau menguping?"

"ya.. Kenapa aku benar kan?"

" kau mungkin salah dengar.."

"aku tidak tuli untuk mendengar suara kalian disana"

"..."

"aku benar kan ryan? Cepat katakan brengsek"

"ya, kau benar.. Kau puas sekarang hah? Fira hanya bahan taruhan kami. Sudah jelas? Apa aku harus mengulanginya lagi?"

"sudah cukup!!!!" teriak fira yang membuat keduanya bungkam

"sudah cukup... Aku tidak ingin mendengarnya lagi.." ucap fira pelan sambil berjalan mundur dan kemudian ia lari meninggalkan rena dan ryan

"Firaaaa...." teriak rena dan hendak menyusul fira, namun dicegah oleh ryan

"apa lagi?" ucap rena marah seraya mencoba melepaskan tangannya yang dicekal oleh ryan

"Kita.harus.bicara.sekarang." ucap ryan tegas dengan penekanan setiap katanya

                            ----****----

Fira berlari tanpa tujuan. Langkahnya membawa ia ke taman belakang sekolah yang sepi. Ia mendudukkan dirinya di bawah pohon besar untuk mengistirahatkan diri. Ia bersandar pada batang kayu pohon itu. Matanya terpejam, napasnya belum teratur, mungkin efek cape karena berlari. Ia mencoba merilekskan diri. Perkataan sekaligus pertengkaran rena-ryan masih terdengar jelas di ingatannya. Ini seperti mimpi.

"aku tidak boleh langsung percaya, kecuali aku mendengar langsung dari mulut rayhan sendiri" gumamnya pelan

Setelah dirasa tenang, fira membuka matanya yang semula terpejam. Sedetik kemudian matanya melotot kaget karena pemandangan yang baru ia lihat.

"rayhan..."
                                ---***---

Naumi berjalan berdampingan dengan zaen. Tadi, sebenarnya ia sedang menunggu di gerbang bersama fira. Tapi zaen datang dan menariknya tanpa memerdulikkan teriakan auman singa fira. Katanya mau pulang bareng. Awalnya ia menolak, tapi karena dia di iming imingi oleh manga limited edition milik zaen, akhirnya ia mau. MAklum naumi seorang otaku. Otaknya tak berhenti berfikir. Ada yang aneh, pikirnya dalam hati. Sejak kapan cina jones-panggilan rena untuk zaen- mau dekat dengannya. Jangan jangan... Ada sesuatu lagi

" ada apa?" tanya zaen yang ternyata cukup peka dengan keadaan yang terjadi

" kenapa kau mau pulang denganku? Kau tidak akan berbuat yang iya iya kan padaku?" tanya naumi to the point

" apa salah aku pulang dengan orang yang kusuka?" tanya balik zaen yang membuat naumi menghentikkan langkahnya

" apa pulang bersama itu harus dengan orang yang kau suka?" tanya naumi yang ternyata belum 'ngeh' oleh perkataan zaen. Dia memang begitu jika berhubungan dengan cinta

"tentu saja"

"berarti kau selama ini menyukai raihan dong?"

"untuk apa aku menyukai spesies macam dia?"

"karena kalian sering pulang bersama. Kau bilang kan-"

"aduhh.. Kau itu polos atau O2N1 sih? Aku pulang dengan raihan itu sama dengan kau pulang dengan fira dan rena hanya sebagai sahabat"

"oohhh.. "

Untung suka. Kalau enggak.. Ahh sudah lupakan, pikir zaen sedikit meringis.

"sudah ayoo,, kita pergi.. Kenapa kau malah diam disitu?" tanya sekaligus ajak zaen yang sedaritadi melihat nauni hanya berdiri memantung disana

" tentu saja.. Ayooo" seru naumi semangat sambil menarik zaen untuk berjalan, zaen hanya bisa menggelengkan kepalanya melihat 'calon' pacarnya yang tak kunjung peka. Sungguh miris nasibnya

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu Close My Eyes by Chenle Zhong (NCT Dream)

Lirik lagu Seventeen Smile Flower

Lirik lagu NCT Dream My first and last