We are in a love story Ch9

Warninggggg..... Ini ceritanya lagi flasback y..

Raihan POV

Aku berjalan pelan menuju pintu utama di asrama. Ayah menyuruh ku untuk menyambut para siswa kelas 8e. Ketika sampai,aku melihat fina dan lita sedang mengobrol dengan seseorang sambil membelakangiku.. samar samar, aku mendengar percakapan mereka

"Fina kok gak bilang kalau ada cogan sihh.??"

"Kalau aku kasih tau,pasti terus terusan nanya.. masa karantina ku gak akan tenang tau"

"Jahat ihhhh"

Aku tersenyum, bangga dong, disebut cogan sama para bocah labil. Aku menoleh kearah Lita yang saat itu sedang menatapku. Tapi,dia langsung buru buru memalingkan wajah. Karena diabaikan dan tidak ada guna aku berdiri disini, akupun pergi menuju tempat kak Ken yang sedang sibuk memarkirkan motor motor yang para bocah ini bawa. Tapi, aku masih bisa mendengar percakapan mereka

"Wahh.. yang kulitnya putih itu ganteng ya??"

Aaaa... Pasti itu pujian buatku, karena aku lah yang paling putih diantara yang lain

"Awas ya kalau kamu ngedeketin, dia itu punya Lita" aku mendengar fina mengancam, ni bocah emang bisa aja ya

"Apaan sih fin.. ngaco deh"

Aku kaget, kok Lita gak ngaku sih.. tapi,tak apa.. dan tiba tiba, entah darimana aku mendapatkan ide. Aku langsung putar balik dan tidak jadi menghampiri kak Ken

"Lita.. tadi dipanggil ayah.. katanya kamu keruang kerjanya. Sekarang"

Aku melihat Lita mengangguk dan kemudian pergi. Lalu, aku menatap fina yang kini sedang menatapku dengan tatapan menyelidik

"Ngapain??" Tanyaku basa basi

"Ngapain aja boleh kannn??" Jawab fina yang entah kenapa terdengar aneh. Seminggu dekat dengan ryan, apakah dia tertular virus alaynya ryan??... Ehh tapi, aku lupa, fina kan emang alay, tapi kan dia alay kalau dipancing.. tapi ahh sudah lupakan

Lalu, aku menatap seseorang yang sedari tadi diam Semenjak aku datang

"Ehh.. kamu siapa??" Tanya ku

"Namaku tira kak," jawabnya sambil tersenyum

Oohhh.. jadi ini toh yang namanya tira. Yang waktu itu fina cerita bahwa dia itu suka sama yang namanya cogan dan 'roti sobek'

Hmm... Kayaknya dia cocok deh buat ngejalanin rencana ku. Aku terus melamun, memikirkan kelancaran rencana ku sambil melihat tira. Tapi, lamunanku buyar ketika si bocah labil memanggilku

"Apa?" Tanya ku pada fina

"Yaelah kak.. tiap ada yang bening embat aja terus" ucap fina kesal

"Eh? Kenapa?kamu cemburu?" Ucapku menggodanya

DUAGH

bener kata ryan. Ini bocah emang sangar, digoda dikit aja langsung ditendang kaki. Hah,, Untung gak ngebet ke ni bocah

"Enak aja cemburu.. memangnya aku Lita yang suka cemburuan"

Hah?? Serius Lita cemburuan?? Wah wah.. ini mah mendukung banget buat rencana nih

"Eh.. aku punya rencana nih.." ajak ku pada mereka berdua dan langsung menarik keduanya mendekat

"Jan modus kak" tepis fina padaku.

Ni anak satu, sotoy banget dah

"Kalian mendekatlah" ajakku sekali lagi dan mencoba untuk bersabar

Tira mendekat, sedangkan fina harus kutarik dulu agar mendekat. Lalu, aku menyampaikan rencana ku pada mereka.

"Gak ah kak, aku gak enak sama lita" tolak tira mentah mentah ketika aku selesai memberitahu rencana ku. Sedangkan fina hanya menatapku dengan tatapan bosan

"Gak gentle" ucapnya singkat namun dapat membuat hatiku sakit. Ni anak udah mulai ketularan brian

"Kalau kamu gak mau, aku bakal ngasih tau ayah kalau di galeri kamu itu kayak kedai roti, penuh 'roti sobek'. Padahal ayahku itu gak suka hal hal seperti itu. Jika, dia tau kalian semua bakal langsung di diskualifikasi" ancam ku pada tira. Kulihat dia mematung beberapa detik kemudian mengangguk setuju.

Hahahaha kalian pasti tau kan aku tau dari mana info itu? Salahkan saja mulut ember fina pas nyeritain sifat dan pribadi temen temennya. Lalu, aku lihat fina yang sedari tadi diam. Tumben ni anak diem, biasanya ngoceh gak jelas

"Fin, Gimana??"

"Apa gak apa apa kak?? Aku ragu.."

"Tenang,, tugasmu ringan kan.. lebih berat tugas tira."

"Iya deh, terserah kakak.."

Yess... Yuhuuu rencanaku pasti bakal berhasil..

Keesokan harinya

Aku kini sedang melatih dan memandu para Siswa untuk olah vokal,gerak dan mimik, aku melihat tira sedari tadi melihatku terus. Aku memang menyuruhnya untuk memperhatikanku terus agar memancing reaksi Lita. Tapi, sedari tadi aku tidak melihat keberadaan Lita. Aku akhirnya memutuskan untuk beristirahat sebentar, dan duduk di kursi yang telah disediakan. Aku melihat kak Ken sedang melatih dan membimbing. Sedangkan kedua adik kembarnya itu hanya sebagai pajangan di samping kak Ken. Tiba tiba ryan menghampiri ku dengan wajah cemberut.

"Kenapa sih?? Makin jelek tau muka" gurauku pada ryan yang kini sudah duduk di sampingku

"Aku kesel kak" ucapnya singkat

"Kenapa kesel?? Kamu gak suka ngelatih mereka??"

"Bukannnnn"

"Lah terus"

"Fina" ucapnya yang entah kenapa suaranya mengecil ketika menyebut nama bocah labil itu.

Aku langsung mengalihkan pandanganku pada fina. Emang apa yang fina lakuin sampe ngebuat ryan kesel kayak gini?? Padahal daritadi fina lagi casting tokoh utama deh

"Emangnya fina ngapain?? Perasaan dia gak ngeganggu kamu deh" ucapku bingung yang entah kenapa membuat ryan semakin cemberut

"Ih kakak gak peka banget.. pantes aja jadi jomblo sampe sekarang" ucapnya

"Terus kenapa kamu itu?? Jan bikin penasaran deh" ucapku greget pada adik sulungku ini

"Masa dia lebih milih bareng sama si Om mesum itu sih?"

Ahh,, aku tau maksud dari ucapan ryan ini. Yya, memang fina sedari tadi sedang casting dan sibuk berdebat dengan lelaki yang bernama Ferdi

"Kamu cemburu??" Ucapku menggoda ryan. Biasanya dia langsung salting

"Iya.." ucapnya yang membuat aku shock

"Kenapa kau cemburu?? Kau kan bukan siapa siapa nya fina"

"Kakakkk... Ngertiin aku dong, aku itu merasakan hal yang sama seperti Kaka ketika berdekatan dengan Lita"

Hohohoo.. sepertinya adik alay ku ini mulai menyukainya si bocah labil... Aduhh ada ada saja kelakuan para bocah

Sekarang adalah waktunya makan malam, kami makan dengan sangat tenang. Aku heran kenapa mereka kayak gini. Kata fina mereka itu gak bisa diem, contohnya aja tadi, pas latihan pada gak bisa diatur. Atau mungkin mereka kayak gini karena takut sama ayah?? Iya sih, ayah itu luarnya kek preman pasar, tapi dalamnya kayak ryan. Aku melihat fina bangkit dan berjalan menuju wastafel. Sepertinya ia sudah selesai makan, lalu ia pamit dan meminta izin pada ayah. Melihat hal itu, aku yakin dia pasti mau melanjutkan tugasnya. Aku langsung melihat kearah ryan. Rupanya ia sedang cemberut, mungkin karena merasa terabaikan sejak tadi oleh fina.

Setelah makan, aku mengobrol sebentar dengan tira. Kami membahas beberapa hal lucu. Aku melihat kearah Lita yang sepertinya sedang memperhatikan kami. Otomatis aku langsung memegang tangan tira. Dan kemudian sedikit mencuri pandang ke arah Lita. Benar saja, ia sedang menatap kami dengan pandangan tak suka. Rupanya dia cemburu juga. Lalu, dia berbalik badan dan meninggalkan ruang makan. sepertinya ia akan ke kamar. Karena senang, aku langsung memeluk tira

"woyy kak lepas napa... Jadi orang tuh jan playboy." ucap brian yang membuatku melepaskan pelukannku pada tira

"siapa yang playboy? Kan lagi meluk adik"

"adik??sejak kapan kita punya adik cewe?"

"barusan.. Sejak aku dan tira adek-kakaan.. Jadi, kita punya adik cewe"

"kita?? Lo aja kaliiii" ucap yang lain serempak padaku

"lagian.. Aku gak mau punya adik cewe.. Ngerepotin" ucap kak ken yang entah kenapa jadi jutek dan diangguki oleh yang lainnya

"ehhh kok gitu sihh?" Tanya ku bingung. Mereka kenapa sihhh??




Jumpa lagi dengan saya, ohiya barusan yg chap 5 kehapus. Untung masih ada filenya kesimpen dihp.. jadi nya harus di publish ulang. Makanya Jan heran kalau udh ch4 langsung ke 6... Ohiya mungkin 2-3 chap depan itu berisikan flasback y.. maaf karena keteledoran ku menyebabkan ketidaknyamanan.. ikuti terus kisah cerita gaje ku ini.. terima kasih😎😂😊

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu Close My Eyes by Chenle Zhong (NCT Dream)

Lirik lagu Seventeen Smile Flower

Lirik lagu NCT Dream My first and last