We are in a love story Ch2
Lalu, fina mencoba membuka pintu, tapi tak berhasil. Ia memandang horror pintu dihadapannya
“kenapa fin?” tanya lita heran sembari membenarkan letak ikat pinggangnya. Sepertinya ia sudah selesai melakukan panggilan alam
“ pintunya kekunci” jawab fina lirih namun, bisa didengar oleh lita
“APPAAA?” teriak lita dengan suara yang melebihi gajah ngamuk. Sedangkan fina hanya menutup kedua telinganya agar telinganya tetap sehat
“woyyy.. yang diluar bukain pintunya. Disini ada dua artis yang bakal manggung sebentar lagi” ujar lita sambil menggedor gedor pintu
“ wooyy.. kalau gak dibukain kamu bakal terjerat hukum yang membuat kamu masuk penjara gara gara ngunci istrinya jungkook.. wooyy” ujar lita kembali. Mendengar hal itu fina hanya memijat pelipisnya karena ada kata ‘artis’ dan ‘istri jungkook’ sejak kapan coba lita jadi istri jungkook? Mungkin sejak negara api menyerang
“hahaha,, baik baik di dalam para gadis” suara orang yang mirip seperti om senang terdengar dibalik pintu
Fina dan lita serempak memandang horror pintu. Mereka kenal suara yang mirip om senang ini, inikan suaranya—
“FERDI!!! DASAR BAKA,PABO,ASDFGHJKL%#%ui BUKAIN PINTUNYA” berbagai sumpah serapah dan berbagai kutukan bahkan umpatan fina dan lita keluarkan saking kesalnya pada sosok dibalik pintu itu. Sedangkan ferdi hanya tertawa puas dan membalikkan badannya bersiap masuk kelas
“omo,, bagaimana ini kita kan harus keruang guru”
“ ini sihh gara gara kamu, kalau kamu gak ngajak aku masuk kita gak akan terjebak disini” tuduh fina
“ emang kamu aja yang terjebak? Aku juga terjebak dengan semua kesedihan dan kenangan yang tak kunjung terlupakan. Kamu juga sih kenapa diajak mau mau aja?” elak lita plus curcol sedikit alay nya
Mulai lagi batin fina nelangsa.
“ sekarang jam berapa?” tanya fina mengalihkan topic pembicaraan
“jam 8.40, dan kita harus nyampe keruang guru jam 8.35” ujar lita tenang
Seketika keduanya tersentak. 8.35? dan sekarang 8.40? berarti..
“KITA TELAT”
“ omo, apa yang harus kita lakukan? Fina pikirkan sesuatu” seketika lita panik
“diam, aku sedang berpikir”
“omo,, bagaimana kalau kita terlambat?”
“ kita memang sudah terlambat baka.. kenapa diluar sepi sekali sihh?”
“isshh ayolah fina berpikir yang baik”
“ kau juga harus ikut berpikir lita”
“emm.. gimana caranya kita keluar?”
“ jika aku tau pasti kita bakal udah ada diluar”
“ kau dobrak saja pintunya fin”
“apa? Kau gila”
“ inilah satu satunya cara dasar pabo”
“ jika memang begitu kenapa bukan kau saja? Kenapa harus aku?”
“ kau kan punya tenaga badak ngamuk”
“ apa? Coba ulang.. apa katamu”
“kau.itu.punya.tenaga.badak” ujar lita penuh penekana setiap katanya yang membuat fina mendelik tajam
“oke, baiklah. Tapi kalau dihukum karena merusak peralatan sekolah kau saja yah”
“ehh kenapa aku? Kita harus menjalaninya bersama”
“kan kau yang punya ide gila ini. Jadi, kau yang dihukum”
“ tapi,kan kau yang melakukannya jadi harusnya kau”
“ yasudah, aku tidak mau melakukannya”
“ yasudah jika kau mau kita terjebak disini. Tinggal dobrak aja apa susahnya sih?”
“ ya sudah kau saja yang melakukannya”
“ tapi kan aku gak punya tenaga badak”
“kau memang tidak punya tenaga badak, tapi tenaga gorilla”
“enak saja kau bilang, sekarang pilih aja, terjebak disini atau dobrak. Simple kan”
“ kalau simple kenapa kamu masih terjebak bersama masa lalu dan enggan mendobrak untuk masuk ke awal kehidupan yang baru” ujar fina tenang
Skak mat for you lita
Melihat lita diam, membuat fina sedikit bersalah, dia tidak berniat menyindir lita. Tapi mulutnya ini memang sudah kebiasaan ceplas ceplos dari dulu
“ oke baiklah, aku akan melakukannya. Jadi menjauhlah” ujar fina mengalah yang mengundang senyum cerah diwajah lita
“kita lakukan bersama. Kalau tenaga badak dan gorilla disatukan maka akan menjdi sesuatu yang warbiazah” lita memang korban iklan
Kenapa aku bisa punya temen kayak dia? Batin fina
Fina sedikit menaikkan dua sisi lengan seragamnya. Lalu, ia menepuk bet kelas 8e disebelah kirinya dan bet lambang smpn 38 disebelah kananya. Sedangkan lita menaikkan dsi berlambang 38 dan strip dua itu sedikit menalikan ikat seaptu dan bangkit. Kemudian mereka menyiapkan kuda kuda, melangkah perlahan dan..
CEKLEK.. GUBRAK.. DUAK
“ ehh kalian kenapa?” tanya seseorang
“aduhhh” erang fina dan lita secara bersamaan
Jadi, ketika mereka mendekat dan hendak mendobrak, tiba tiba pintu terbuka lebar. Sehingga mereka tidak bisa menjaga keseimbangan. Ketika hendak jatuh, fina menarik tangan lita sehingga lita ikut terjatuh dan menimpa fina, begitu ceritanya
“ aduhh ariel kenapa tiba tiba dibuka pintunya? Kita kan mau dobrak” ujar fina sembari mengelus daerah pantatnya yang terasa sakit
“ iya nihh,, mau buka pintu kok gak bilang bilang” ujar lita sembari mengelus daerah pundaknya yang men’cium’ lantai dengan mesra
“ ehh kok nyalahin ariel sih? Tadi cuman ngelewat aja. Ternyata ada suara rebut dari sini. Pas mau ditegur ariel denger ada kata dobraknya pasti kekunci, ternyata bener. Ya udah sama ariel dibuka aja, ehh pas dibuka kalian jatoh” jelas ariel, seorang penjaga sekolah
“ bukannya dari tadi lewatnya” ujar lita
“ ya udah deh, makasih bantuannya” ujar fina.
“ yo sama sama” ujar ariel sambil berlalu
“ ahh,, akhirnya keluar juga. Tapi, kok kayaknya kita ngelupain sesuatu yah” ujar lita
“iya, padahal pas didalem kita mau keluar buat keruang..” ucapan fina terputus ketika menyadari sesuatu
“ruang guru” seru mereka. Secepat kilat mereka berlari keruang guru. Yang jaraknya 5 meter lalu tinggal satu belokan kekiri lalu lurus sekitar 3 meter. Yang entah kenapa menjadi sangat jauh, dan ketika sampai, sudah banyak orang. Dilihat-lihat, hampir sebagian dari mereka adalah perwakilan kelas dan seorang guru pembimbing. Gawat.
Ketika mereka sedang dilanda kebingungan ada sebuh tangan yang menyetuh pundak mereka. Dengan gerakan slowmotion mereka menoleh kebelakang dimana orang tersebut berdirir diantara lautan manusia yang berlalu-lalang. Dan seketika ..
JEGER
Terdengar suara petir entah dari mana, membuat lita dan fina terpaku pada sosok didepannya. Membuat kedua lengan mereka saling bertautan yang tujuannya saling melindungi dari sosok didepannya
Orochimaru? Batin fina sedikit berlebihan karena melihat sosok didepannya dari atas sampai bawah. Yah, cukup menyeramkan jika dibandingkan dengan orochimaru dari manga naruto. Karena selain berwajah datar,berbadan tinggi, berambut sedikit gondrong, sosok itu memiliki seringai yang cukup megerikan.
Fina dan lita menelan ludahnya, dan entah kenapa oksigen seolah menghilang, kaki mereka sedikit gemetar karena takut. Melihat sosok didepannya sedikit ketakutan, membuat sosok yang disebut fina sebagai orochimaru itu pun melepaskan tangannya pada pundak fina dan lita. Ketika ia hendak berbicara, ada sebuah suara yang menyela—
“kalian kenapa baru datang? Acaranya dah selesai. Jadi, kalian dapet guru pembingbing sisa. “ ujar bu junengsih dari ambang pintu ruang guru,
“ ohh, kalian dah ketemu? Ini perkenalkan pak roni yang akan menjadi guru pembimbing kalian kelas 8e. jadi, harap ada kerjasamanya yah, ibu kedalam dulu” ujar ibu junengsih sambil berlalu masuk dan menyisakan fina dan lita yang menatap horror sosok ‘orochimaru’ yang bernama roni itu.
‘Hah? Jadi aku harus melewati masa karantina sama orocimaru? ‘Batin fina sambil meratapi nasib kedepannya
‘Ya allah, aku masih muda, belum ketemu jungkook sama belum nikah. Apalagi buat ortu bahagia’batin lita meringis
Jadi, perwakilan kelas akan dibina dan dikarantina selama 1 minggu penuh bertujuan untuk menjadikan perwakilan kelas itu menjadi sutradara dan wakil yang baik dengan beberapa materi oleh guru pembingbing di asrama yang sudah disediakan. Tapi, tentunya dengan izin dari orangtua dan asrama masing masing perwakilan kelas berbeda. Lalu, perwakilan kelas tersebut tidak akan masuk sekolah dan hanya focus pada materi dan lomba yang akan diikuti
“kalian sudah dengar kan? Aku adalah guru pembingbing kalian. Kalian boleh memanggilku apa saja asalkan membuat kalian nyaman” ujar pak roni sedikit tersenyum agar suasana tidak terlalu awkward
‘ aaaaa!!!!!!!! Ferdi no baka lihat saja nanti’ batin fina dan lita mengamuk. Untung hanya batinnya, jika orangnya bisa bahaya. Badak+gorilla ngamuk, kan bisa bahaya, bisa bisa sekolah hancur
“sensei.. bolehkah?” ujar fina pelan sambil menatap was was sosok didepannya
“ terserah. Nah, berhubungan aku guru pembingbing kalian, ada beberapa peraturan yang harus kalian patuhi. Tapi, nanti saja ketika ada diasrama. Lalu, kalian tunggu saja disini, aku akan membuat surat penyataan izin pada orangtua kalian. Pulang sekolah tunggulah di gerbang nanti, kalian tinggal berangkat keasrama karena mungkin barang barang kalian sudah ada disana. Ya sudah mungkin itu saja yang aku katakan pada kalian. Sampai jumpa nanti” ujar ‘sensei’ pada lita dan fina sambil pergi begitusaja meninggalkan fina dan lita yang menatap tidak percaya sosok dihadapannya
Gila batin keduanya hampir bersamaan
Komentar
Posting Komentar