We are in a love story Ch13

Hari ini adalah hari paling menegangkan. Karena sekarang waktunya untuk pertempuran sesungguhnya. Jam sudah menunjukkan pukul 4 subuh. Namun,semua orang sudah bangun dan sedang sibuk dengan perlengkapan teater. Lomba dimulai jam 7 pagi. Setelah sholat subuh berjamaah, semuanya langsung kembali ke kegiatan masing masing, ada yang sedang make up ada yang sedang memakai baju, menghafal teks dan gerakan agar tidak lupa. Disana terlihat fina yang sedang sibuk dengan setumpuk pakaian dan juga Lita yang sedang menata rambut yang lainnya.

"ADA YANG LIHAT PEDANG RAJA GAK?"

"GAK TAU FIN, TADI ADA DI TUMPUKAN BAJU"

"HARAP YANG UDAH DI MAKE UP DAN ATRIBUT BAJUNYA LENGKAP LANGSUNG MASUK BIS"

"FINA JAN TERIAK TERIAK MASIH PAGI"

"KALO GAK TERIAK GAK BAKAL KEDENGERAN KAK"

"FINA, KENAPA BAJU AKU JADI GAK MUAT?"

"FINA BAJU AKU YANG MANA??"

"FINA SELENDANG PANGERAN YANG MANA INI??"

"SATU SATU BISA GAK SIHHH?? LITA KENAPA BENTUK RAMBUT RATU KAYAK GITU?? UBAH"

"YANG BELUM DITATA KESINI DONG, WAKTUNYA KEPEPET NIH"

"Ayah, aku sudah mendaftar, kita kebagian nomor urut ke 5" ucap ken pada Roni sensei yang sedang sibuk mengobrol dengan penata rias ditengah keributan yang terjadi

"Hmm.." balas Roni sensei seadanya.

Ken lalu menghampiri saudaranya yang lain, mereka hanya duduk menyaksikan keributan yang dihasilkan fina dkk.

"Ini masih pagi, kenapa mereka ribut banget sih?" Keluh ken

"Biasalah namanya juga para bocah. Kalau udah diruang karantina pasti pada diem" ucap Raihan

"Kalian akan ikut kesana kak?" Tanya Brian pada Kakak kakak nya

"Pasti,, aku akan menemani fina disana" ucap ryan yang mengundang gelak tawa dari yang lain

"Ngomong disini sih akan menemani. Beda lagi kalau didepan fina, pasti ngomongnya kepaksa" ejek Raihan yang langsung membuat ryan cemberut.

"Sudah sudah daripada kalian ribut dan telingaku tuli. Mending kita langsung ke bis aja" ajak sekaligus lerai ken yang diangguki oleh yang lain

Hari ini memang sibuk dan menegangkan bagi yang lain. Setelah semuanya selesai, kelas 8e segera bergegas memasuki bis yang sudah disediakan dan langsung akan pergi ke tempat perlombaan pada pukul 6 pagi. Kenapa mereka buru buru sekali?? Karena takut macet dan terlambat. Walaupun tampil dengan nomor urut 5, tapi mereka harus dikarantina dulu diruang tunggu. Dan syukurlah jalanan tidak begitu macet sekarang. Setelah sampai, mereka langsung dipandu oleh panitia dan dimasukkan ke ruang karantina

Suasana disana sangatlah sepi. Bahkan Ferdi yang biasanya tukang rusuh menjadi diam saking groginya. Hening, tak ada satupun yang berbicara.

"Ferdi kok mukanya kayak nahan sesuatu ya?" ucap fina yang sontak seluruh mata menoleh kearah Ferdi dan gelak tawa pun terdengar. Tapi, tak berselang lama kembali hening seperti tadi.

"Diem salah, ribut juga salah" gerutu Ferdi pelan, tapi dapat didengar oleh semua orang karena sunyinya tempat itu

Fina dkk terus menunggu. Saking groginya, para murid cewe malah keluar masuk toilet. Sedangkan yang cowo malah pada ngelamun, gak ada kerjaan.

"Ini kapan sih kita tampil?"

"Gak tau tuh, padahal udah jam setengah sembilan"

"Bosen"

"Gak ada kerjaan"

"Ngapain atau berdoa bisa kan?"

Hening, tak ada lagi yang berbicara

"Kelas 8e standby 5 menit lagi" ucap seorang panitia diambang pintu yang langsung membuat ricuh keadaan

"Ayoo rapiin baju kalian"

"Semuanya udah berkumpul belum??"

"Sini, yang make up nya luntur aku benerin"

"Fina, selendang aku merosot terus"

"Lita, rambut aku jadi kusut lagi nih"

"Kalian sudah pada siap?" Tanya Roni sensei yang langsung di angguki oleh yang lain

"Ya sudah, ayo standby dipanggung. Fina dan Lita tunggu saja disini"

"Loh kok gitu sih sensei?? Aku juga kan harus ngeliat mereka tampil dan bagaimana komentar juri"

"Nanti ada monitor yang kehubung dari panggung kesini."

"Ohhh.."

Kini, kelas 8e sudah berada diposisi masing masing. Dan mulailah teater yang akan ditampilkan

"Entah kenapa aku kok jadi deg deg an ya fin?" Tanya Lita pada fina tanpa mengalihkan pandangannya dari monitor yang menampilkan teman temannya yang sedang berlomba menampilkan teater

"Kan kamu hidup, makanya deg deg an"

"Fina serius.."

"Entahlah.. mungkin itu namanya cinta"

"Fina serius.."

"Iya iya .. aku juga deg deg an kok.."

Hening,, lagi lagi tak ada pembicaraan yang berarti. Dan tak terasa waktunya penilaian juri. Juri berjumlah 3 orang. Inilah saat paling menegangkan bagi fina dkk.

"Hmmm... Baiklah" kini suara juri terdengar dari monitor. Suara itu berasal dari juri wanita yang berada di tengah

"Penampilan kalian itu..-"

"Kalian tidak cocok ikut lomba ini" celetuk seorang juri berbadan gendut

"Tidak pantas"

Fina dan Lita hanya melongo mendengar hal itu. Memang sih, tadi selama pertunjukkan ada beberapa kesalahan. Tapi, itu bukan kesalahan yang fatal. Apa sebesar itu kesalahan mereka di mata juri?? Mata Lita sudah berkaca kaca ketika juri gendut itu mengusir para temannya dari atas panggung dan tidak membiarkan juri yang lain berkomentar.

"Dasar gendut" gerutu fina

"Fina.. gimana ini.. kita.." ucapan Lita terputus karena ia kini sudah mulai terisak. Melihat hal itu, fina mencoba menenangkan hati sahabatnya ini.

"Udah lit.."

Semua siswa kelas 8e memasuki ruang tunggu. Wajah mereka menunjukkan bahwa mereka sangat kecewa. Mereka tidak menangis. Hanya mata mereka menatap kosong, hal itu membuat fina sedikit iba

"Kalian..." Panggil fina pada yang lain

"Udah gak papa" bujuk fina mencoba untuk membuat teman temannya kembali seperti semua

Tak berselang lama, tira kemudian memeluk fina dan menangis. Disusul oleh yang lain  yang ikut memeluk fina kemudian pecahlah tangisan disana. Sedangkan para siswa hanya duduk dan kepala mereka menunduk.

"Udah.. sekarang kalian dengar dulu.." ucap fina kepada teman temannya.. hal ini mengundang perhatian yang lain untuk memperhatikan

"Dengerin.. kalian g-gak boleh n-nangis oke.. kalian harus kuat, ka-kalian udah berusaha yang terbaik kan? Ja-jad-di.." ucapan fina terputus karena ia sendiri tidak bisa menahan tangisannya. Sontak hal itu membuat tangisan diruangkan itu kembali terdengar.

"Aku t-tau k-kalian kecewa.. hiks.. hiks.. a-ku juga tau k-karena aku juga sama ka-kayak kalian"

"Udah sekarang Jan lagi nangis"

Tak berselang lama, dari arah pintu datang Roni sensei dan ke4 anaknya

"Fina.. Lita.." panggil Roni sensei

Mendengar itu, fina langsung menunduk dan tak berani menatap mata sang guru. Sedangkan Lita masih menangis dengan memeluk tira. Mungkin karena merasa bersalah

"Liat aku" ucap Roni sensei tegas yang membuat fina mendongak melihat wajah gurunya itu

"Dengar.. kenapa kalian semua menangis?"

"Sen-sensei.. maafin kita k-karena gak bisa j-jaga amanat, gak bisa jadi juara seperti ap-apa yang sensei harapkan"

"Dengar, aku melatih kalian bukan hanya  untuk menjadi juara, aku melatih kalian supaya menjadi orang yang kuat, mandiri dan tegar. Kalian diajarkan untuk saling melindungi dan mengasihi. Kalian diajarkan kebersamaan, solidaritas dan pelajaran bagaimana menjadi orang yang berguna bagi sekitar. Sudah jangan menangis lagi." Jelas Roni sensei yang membuat semuanya diam

"Aku harus pergi dulu, aku harus menemui seseorang. Kalian berempat ikut aku" perintah Roni sensei pada keempat anaknya yang sedari tadi diam kemudian pergi

Setelah beberapa saat, keadaan kembali seperti biasa, hanya ada beberapa yang masih menangis.

"Kalian maafin aku ya" ucap fina memacah keheningan

"Gara gara aku yang gak bener bikin naskah jadi kalian kayak gini. Dipermalukan di depan umum. Gara gara aku yang gak becus ngelatih kalian, jadi kalian kayak gini.. gara gara-"

"Fin, Jan salahin diri kamu kayak gitu dong"

"Iya, kamu udah bener kok ngelatih kita. mungkin, kitanya aja yang belum maximal tampil nya."

"Tapi kan kalian udah berkorban demi ikut ini lomba, udah dipaksa malah diancam sama aku biar ikut ini lomba. Terus kalian juga selama ini latihan, ngebuang waktu terus kalian juga kan kadang dimarahin sama aku atau pak Roni. Waktu kalian terbuang percuma. Mental bahkan mungkin perasaan kalian sakit ketika masa latihan"

"Gak papa,, kita ikhlas kok.. yang penting kita punya pengalaman yang berkesan gitu"

"Iya, kebersamaan kayak gini itu kapan lagi bisa terjadi?"

"Tapi kan, aku udah pernah janji ke kalian buat merubah citra kelas dihadapan semua orang"

"Bodo amat sama citra kelas fin, yang penting kita itu saling mengerti dan berusaha saling melindungi itu aja cukup kok. Gak peduli cibiran orang diluar sana, kita akan tetep utuh. Terus, kalau kelas kita ini baik, gak seru dong"

Fina tersenyum, gak nyangka temen temen absrudnya ini bisa bijak juga.

"Kalian gak kecewa?"

"Kecewa sih ada fin,, tapi mau gimana lagi"

Fina POV

hah.. aku benar-benar kecewa. Setelah perjuangan kami selama ini ternyata sia sia. Aku sebenarnya ingin menangis, tapi ketika melihat temen temen yang udah mulai ceria lagi jadi aku gak jadi nangis. Kebayang perasaan mereka kayak apa. Aku juga ngalamin sih. Dimarahin sensei pas bikin naskah yang gak sesuai harapan, terus pas ngelatih grup vokal, perjuangan nyari sponsor buat baju sama properti dan masih banyak lagi, rasanya,,, ahh sudahlah yang sudah terjadi biarlah terjadi. Benar tadi kata sensei, yang penting pengalaman dan kebersamaan yang terjadi membuat kami utuh.

End fina POV

Ctak

Lita mematikan monitor yang kini menampilkan teater dari kelas lain. Bodo amat lah, kata Lita ketika ditanya kenapa dia ngelakuin itu. Kini, kelas 8e sudah seperti biasa lagi. Ribut dan ricuh. Tapi, sayangnya hanya bertahan beberapa saat. Karena mereka kelelahan dan sebagian memutuskan untuk tidur, sebagian lagi ada yang sedang makan, main hp, ngobrol dan sebagainya

"Kapan kita pulang fin?" Tanya Lita pada fina

"Nanti ta, pas pengumuman juara" ucap fina

"Ck,, ngapain kita hadir kalau udah jelas kita gak akan menang?" Ucap Lita sedikit sinis

"Hargain kelas yang lain ta.."

"Hah.. aku mending tidur aja deh"

"Yaudah sana, nanti pas mau pulang aku bangunin"

Akhirnya saya kembali lagi membawa cerita gaje ini.. suasana sedihnya kerasa gak? Kayaknya engga ya.. ohh ya sudah kalau begitu, saya cuman mau berterima kasih buat yang berkenan membaca cerita gaje saya ini.. untuk typo dll, maafkan saya, karena typo adalah bagian dari saya😂

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu Close My Eyes by Chenle Zhong (NCT Dream)

Lirik lagu Seventeen Smile Flower

Lirik lagu NCT Dream My first and last