Sequel Ch3 : We are in a love story
Ryan menatap wajah polos yang sedang tertidur di depannya. Ini sudah pukul 12 malam dan fina masih tertidur. Apa selelah itukah sampai sampai fina tertidur selama 10 jam penuh tanpa bergerak?
"Bagaimana ryan? Keadaan aman terkendali?" Tanya seseorang dibelakang tubuh ryan.
"Mereka tidur nyenyak sekali. Aku jadi tidak tega" ucap yang lainnya disamping ryan
"Kalian cepatlah, aku takut ayah terbangun" ucap seseorang diambang pintu.
Oke, jadi gini.. keempat saudara ini sedang merencanakan sesuatu. Rencananya mereka akan menculik Lita dan dipindahkan kekamar Raihan. Sebenarnya menculik Lita itu hanya sebagian dari rencana mereka. jadi, itu bukan rencana yang sebenarnya. Ken berjaga diambang pintu, mengawasi keadaan jikalau ada ayahnya. Kan bisa repot jika ayahnya bangun dan mereka lihat keempat anaknya ada dikamar kedua murid kesayangannya.
"Oke, ryan kau sudah siap?" Tanya Raihan.
Dengan perlahan, ryan dan Raihan mengangkat tubuh Lita. Mencegah gerakan sekecil apapun agar tidak membuatnya terbangun. Dengan perlahan pula mereka membawa tubuh Lita untuk dipindahkan kekamar Raihan. Brian mengawasi fina, jika fina bangun bagaimana?
"Kaka, buka kamarku"
Ryan dan Raihan sudah memasuki kamar Raihan dan kemudian merebahkan tubuh Lita pada kasur. Setelah beres, ryan kembali kekamar fina, meninggalkan Raihan dengan lita yang sedang tertidur.
"Lita sudah berada diposisi" lapor ryan pada ken
"Hmm,, baiklah.. tugasku sudah selesai kan? Aku akan kembali tidur.."
"Terimakasih kak"
"Hmm.."
Ken melangkah kan kakinya kearah kamar Raihan, dan kemudian tidur di kasur Raihan sekaligus disamping Lita
"Apa yang kakak lakukan disini?"
"Aku hanya menjaga adikku agar tetap selamat dari pemburu sepertimu"
"Tapi kak, bagaimana dengan fina?"
"Ada brian disana"
"Tapi kak.."
"Cepat tidur atau.."
BRUK
Ucapan ken terputus ketika ia terlempar dari kasur. Ternyata, Lita menendangnya dengan mata tertutup. Mungkin ia sedang bermimpi bermain bola sehingga menendang seperti ini. Melihat itu, Raihan tak bisa menahan tawanya. Ia tertawa terbahak-bahak sampai hampir menangis. Dan tanpa disadari keduanya, akibat tawa menggelegar Raihan, Lita menjadi bangun dari tidurnya.
Dimana aku? Batin lita bingung. Pasalnya kamar yang ia tempati itu warna putih. Tapi, ia malah terbangun dengan kamar berwarna biru awan. Dan yang lebih aneh, ada suara seseorang yang sedang tertawa, membuat nya takut dan berpikiran itu adalah hantu.
"Diamlah Raihan, bagaimana jika Lita bangun" suara itu membuat Lita tersentak kaget. Itukan suara kak ken. Lita langsung duduk dari posisi tidurnya yang sontak membuat keduanya diam dan buru buru bersembunyi di bawah tempat tidur.
"Loh, bukannya tadi ada suara kak ken ya?" Tanya Lita bingung pada dirinya sendiri. Pasalnya, ketika ia terbangun, ia malah tidak mendapati satu orang pun dikamar ini.
"Terus tadi suara siapa? Lah, kenapa aku ada dikamar ini.." dialog lita membuat ken dan Raihan yang sedang bersembunyi menahan tawa
"Lebih baik aku kembali kekamar, entah kenapa aku jadi khawatir sama fina" ucapan Lita itu membuat ken dan Raihan kaget setengah mati. Jika Lita kembali kekamar, rencana si kembar gagal dong?. Mereka harus menghentikan Lita, tapi entah kenapa otak mereka mendadak menjadi buntu untuk mencari ide. Bahkan mereka tidak sadar bahwa lita sudah meninggalkan kamar karena saking sibuknya berpikir.
Krieet..
Pintu kamar dibuka oleh Lita. Dan detik itu juga ia merasa sangat kaget. Fina, teman seperjuangan nya itu, sedang tertidur dengan dipeluk oleh sikembar. Memang sih mereka tidak melakukan apa apa, tapi tetap saja kan, posisi fina sangat berbahaya. Ia hanya takut, atau khawatir? Bagaimana jika terjadi apa apa dengan fina? Bagaimana pun fina itu perempuan yang kini sedang dikepung oleh dua pria. Dan, satu detik dari situ, terdengar suara teriakan yang membuat Roni sensei dan Bu Ratna terbangun
"KYAAAA"
"Lita, ada apa nak?" Tanya Bu Ratna sembari berjalan tergesa-gesa diikuti Roni sensei dibelakangnya
Lita hanya mematung. Matanya masih terpaku pada tiga makhluk yang masih terlelap tanpa menghiraukan teriakannya. Bu Ratna langsung mengarah kan pandangan nya pada apa yang dipandang Lita. Dan detik itu juga..
"RYAN.. BRIAN.. APA YANG KALIAN LAKUKAN DIKAMAR ANAK GADISKU?" teriak Bu Ratna membuat ken dan Raihan langsung keluar kamar, serta membuat sikembar dan fina bangun.
"Lita ada apa ini?" Tanya Roni sensei tenang, walaupun dalam hati, ia ingin menghampiri dan mencekik si kembar
"Entahlah sensei, aku terbangun ketika aku mendengar suara tawa seseorang, dan aku yakin itu bukan kamarku, lalu.. ketika aku kembali ke kamar.. aku melihat mereka. Tentu saja aku kaget dan refleks berteriak"
"Ken, bisa jelaskan apa yang sebenarnya terjadi?" Tanya Roni sensei tenang. Namun, bagi ken dan Raihan, nada bicara ayahnya itu menyeramkan
"Jawab aku ken,.. aku yakin kau terlibat dalam kejadian ini"
"..."
"Raihan.. bagaimana menurutmu?"
"..."
"Kenapa kalian diam saja? Apa kalian tidak tau kegunaan mulut untuk apa?"
"..."
Roni sensei mendengus kesal, kedua anak tertua nya ini tidak bisa diandalkan. Ia mengalihkan pandangannya pada istrinya yang sedang menjewer dan menceramahi si kembar, sedangkan fina hanya memasang wajah bingung karena khas orang bangun tidur
"Jadi, apa yang kalian lakukan hah?"
"Aduh,, ibu.. sakit,, aww"
"Kalian ini, tidak baik kalian masuk kedalam kamar perempuan yang seusia kalian, apalagi ketika ia sedang tidur. Apa kalian mau aku jebloskan ke asrama lagi akibat perilaku kalian hah? Apa kalian pernah ku ajarkan untuk menjadi seorang penyusup?"
"Aduh, tidak Bu.. awww.. aku tidak mau"
"Ada apa ini?" Tanya fina dengan suara khas baru bangun tidur sembari menatap semua orang dengan tatapan bingung. Bagaimana tidak bingung, ia terbangun dengan suasana ribut seperti ini. Apalagi ada sensei,lita,ken,dan Raihan diambang pintu, sedangkan Bu Ratna dan sikembar ada di kamarnya
"Tidak ada apa-apa kok fin.. ayo. Kau harus tidur lagi" ucap bu Ratna setelah melepaskan jewerannya pada si kembar
"Tidak Bu, aku pusing jika tidur lagi,"
"Lalu, kau akan melakukan apa selain tidur? Ini tengah malam fin?"
"Tengah malam? Kupikir ini pagi. Dan kupikir kalian ribut karena akan membangunkan ku,Lalu ada apa ini?"
"Tidak ada apa apa fin, sekarang kau tidur dikamar kami ya?"
"Maksud ibu?"
"Ya, kau dan lita tidur dikamar ku, sedangkan suamiku akan tidur disini."
"Memangnya ada apa?"
"Setidaknya jika kau tidur bersamaku, aku akan melindungi mu dari para penyusup"
"Penyusup?"
"Iya penyusup, benarkan Lita?" Ucap bu Ratna kepada Lita
"Iya fin, disini ada penyusup" ucap Lita membenarkan. Sebab, ia sudah tau siapa penyusup yang dimaksud Bu Ratna. Sedangkan penyusup yang disinggung hanya bisa cemberut karena rencananya gagal total,
"Baiklah," ucap fina akhirnya
"Aku tagih penjelasan mu besok pagi ken, ini tengah malam.. jadi, kalian kembalilah kekamar masing-masing. Dan, bangun pagi karena kalian harus siap dengan resiko yang kalian terima akibat perbuatan kalian ini" ucap Roni sensei merebahkan tubuhnya di kasur yang tadinya dipakai fina dan lita itu membuat keempat nya mematung. Bu Ratna,fina dan lita sudah pergi beberapa waktu lalu untuk pindah kamar.
"Untuk apa kalian masih disini? Cepat pergi tidur sana" usir Roni sensei yang langsung membuat keempat saudara itu membubarkan diri dan mulai memasuki kamar masing-masing. Dan tidur serta mempersiapkan diri dan mental untuk hukuman besok pagi
Baiklah, hukuman akan menyapa di hari Minggu yang cerah -ken bersaudara
Dasar anak anak - Roni sensei
Untung, anak gadisku baik baik saja -bu Ratna
Hah, fina baik baik saja kan? -lita
Sebenarnya ada apa sih? - fina
Helo.. cerita gaje saya menambah.. hohoho,, ada yang tau gak rencana keempat saudara? Tenang kok, rencananya gak mengarah kearah berbau mesum, tunggu kelanjutannya ya, sepertinya chap depan itu bagaimana ryan bersaudara dihukum. Sudah dulu cuap-cuap nya, sorry for typo.. thanks for reading all😘(sok-sokan Inggris)
Komentar
Posting Komentar