We are in a love story Ch17
Hening...
Tidak ada satupun yang berbicara diruangan itu. Bahkan ryan yang terkenal cerewet pun hanya diam dan memandang kosong lantai dibawahnya. Mereka sibuk dengan pikiran masing-masing. Tidak tahu apa lagi yang akan dibicarakan. Pikiran mereka tiba tiba kosong. Ini terlalu mendadak dan mereka belum bisa menerima ini dengan begitu saja
"Jadi,?"tanya ken memecah keheningan
"Malam ini.." ucap raihan menggantung
"Adalah.." kali ini brian yang angkat bicara
"Malam terakhir kalian?" Tanya ryan mewakili para saudara nya
"Hmm.." gumam Lita tidak jelas. Fina hanya diam karena jika disinggung tentang malam terakhir mereka, dia akan baper sendiri. Hal ini membuat mereka tersenyum miris, entah kenapa
"Ada apa ini??" Tanya seseorang dari ambang pintu membuat semua pasang mata tertuju ke ambang pintu. Disana ada seorang wanita yang tampak awet muda bahkan diusianya yang tidak lagi muda. Ya, dia adalah istrinya sensei, atau yang sering disebut Bu Ratna oleh kelas 8e
"Tidak apa apa" ucap ken pelan
"Lalu, ada perkumpulan apa ini?"
"Tidak ada apa apa ibu,"
"Ibu mau apa kesini?"
"Penting jika kau tau ryan?" Tanya Bu Ratna bergurau, tapi mungkin suasana hati ryan yang sedang buruk, ia langsung menunduk dan itu cukup membuat Bu Ratna memandang nya heran
"Ada apa ini??" Tanyanya sambil menatap tajam kearah suaminya
"Entahlah, aku hanya menyampaikan bahwa mereka*menunjuk finalita* akan pulang besok pagi, dan seperti yang kau lihat, mereka jadi seperti ini"
"Apaan itu? Bagaimana kau bisa seenaknya menyuruh mereka pulang? Aku bahkan belum mencoba resep baru untuk mereka praktekan dan masih banyak lagi yang akan aku lakukan dengan mereka."
"Mau bagaimana lagi, urusan mereka disini sudah selesai kan,??"
"Tapi, apakah kau bisa menahan mereka sehari saja disini?"
"Tidak bisa, bagaimana dengan orangtua mereka yang mungkin sedang khawatir menunggu kepulangan anaknya. Kau juga seorang ibu, pasti kau bisa merasakan bagaimana jika ken pulang terlambat kan?"
Hening..
Percakapan sepasang suami-istri itu membuat para anak diruangan itu hanya melongo karena memang itu urusan orang dewasa.
"Fina, Lita... Sini nak, apa kalian tidak akan memelukku?" Tanya Bu Ratna pada Lita dan fina. Mendengar itu, mereka hanya tersenyum dan kemudian memeluk Bu Ratna erat,
"Padahal, aku sudah membeli majalah resep baru untuk dipraktekkan bersama kalian"
"Maafkan kami Bu, kami memang harus pulang"
"Tak apa, tak usah meminta maaf" ucap bu Ratna sambil melepas pelukannya.
"Aku pasti akan merindukan kalian."
"Begitupun dengan kami Bu"
"Sering sering lah kalian main kesini ya,"
"Kita harus bicara ayah" ucapnya mengajak Roni sensei keluar dari kamar fina dan lita.
Hening lagi..
"Kalian tidak akan memelukku?" Tanya ken
Mendengar hal itu, fina dan lita tersentak kaget. Dan dengan ragu, fina menghampiri ken dan memeluknya sedangkan Lita sepertinya masih meloading apa yang ken katakan. Yang langsung dibalas dengan erat oleh ken
"Kak ken.."
"Aku pasti akan merindukan mu nyonya sutradara"
"Maafkan jika aku punya salah pada kakak, dan juga makasih karena selama ini udah ngebantuin aku ngebimbing temen temen"
"Iya, gak apa apa.. aku juga maaf ya kalau aku punya salah. Aku pasti kangen kamu yang cerewet dan absrud ini" ucap ken melepas pelukannya pada fina dan kemudian memeluk Lita
"Kak ken.."
"Kalian itu udah aku anggap adik sendiri,. Sedikit gak iklas ngelepas kalian, tapi mau bagaimana lagi kan?" Ken melepas pelukannya pada lita. Kemudian tersenyum dan langsung mencubit pipi fina dan lita yang membuat keduanya memekik kaget dan sakit
"Kalian itu walaupun berisik dan gak mau diem kayak cacing kepanasan. Tetep aja kalian itu kayak adik aku. Padahal waktu itu aku gak mau punya adik cewe, entah kenapa setelah bertemu kalian aku berubah pikiran" ucap ken sambil tersenyum. Membuat mata fina berkaca kaca, entah kenapa
"Aku pasti kangen kakak, kakak itu kayak kakak aku, selalu perhatian, gak pernah marah walaupun aku ngelakuin kesalahan, kakak selalu ngasih aku solusi ketika aku ada masalah. Kakak itu kakak yang pengertian"
"Udah udah kok jadi sedih kayak gini? Gak lucu ah"
"Kalian tidak akan memelukku?" Tanya Raihan disamping ken sambil merentangkan tangannya. Melihat itu, Lita hanya merona malu sedangkan fina hanya tersenyum tipis
"Kak Raihan.." ucap fina ketika ia memeluk Raihan
"Adikku yang manissss.. kenapa kau tega sih??"
"Makasih juga ya kak, udah ngebantuin aku dalam tugas.. maaf juga karena mungkin aku banyak salah sama kakak"
"Aku akan selalu memaafkan mu apapun yang terjadi"
"Jan lebay deh kak.. udah lepas kak, takut ada yang marah" ucap fina yang langsung membuat Raihan melepas pelukannya dan menoleh kearah Lita. Kemudian, ia memeluk Lita dan sepertinya tidak akan terlepas.
Fina memandang si kembar yang sedang menatapnya. Ia hanya tersenyum dan kemudian memeluk Brian terlebih dahulu. Hal itu membuat Brian tersenyum senang dan ryan yang langsung cemberut
"Kak Brian.."
"Semoga kau baik baik saja ketika disana, aku pasti merindukan mu" ucapnya kemudian melepaskan pelukannya
"Terimakasih kak, dan maaf kalau aku punya salah sama kakak"
"Sudah tak apa.."
Fina kemudian menatap ryan yang kini hanya memandang lantai dibawahnya
"Kak.." panggil fina tapi tidak digubris oleh ryan
"Kak Ryan.."
"..."
"Alay..."
"Apa?"
Fina dan ryan saling tatap beberapa saat. Namun, hal itu berakhir ketika ryan memutuskan kontak matanya
"Aku tidak mau dipeluk oleh mu"
"Aku juga tidak mau memelukmu"
Kini, keduanya kembali saling menatap. Dengan tatapan yang sama. Tatapan yang menunjukkan sesuatu yang dipendam.
"Aku tidak akan meminta maaf padamu karena kau menyebalkan"
"Aku juga tidak akan memaafkanmu karena kau lebih menyebalkan"
Keduanya masih bertatapan. Menghiraukan yang lainnya yang sedang menatap mereka berdua
"Aku tidak akan merindukan mu"
"Aku juga tidak akan merindukan mu"
"Entah sial atau apa, aku menemukan spesies perempuan sepertimu. Sangar dan sulit ditaklukkan"
"Kau juga spesies langka. Aku baru menemukan seorang pria yang alay dan tebar pesona sepertimu"
"Kau cantik jika kau anggun dan dapat diatur"
"Kau tampan jika kau lebih menjaga sikap dan ucapanmu"
Keduanya hening.. masih dengan tatapan yang sama.
"Aku tidak mau berdamai denganmu singa, karena sangat menyenangkan melihatmu kesal"
"Begitu pun denganku alay"
"Tetapi, berhubungan malam ini malam terakhir kita, aku akan memberikanmu sebuah hal yang berkesan"
"Apa it-" ucapan fina terputus ketika tiba-tiba ryan memeluk nya
"Kau beruntung karena dipeluk oleh pria tampan sepertiku"
"Khayalanmu terlalu tinggi kawan"
"Kawan katanmu? Sejak kapan kita menjadi kawan?"
"Itu hanya sebuah kiasan"
"Alasan"
"Kali ini aku akan berbicara serius dan Jan memotong ucapanku"
"Bicara saja singa.."
"Maafkan aku ya kak, mungkin aku banyak salah salah sama kakak, sering buat kakak kesel, suka ngomong gak sopan dan mungkin masih banyak lagi salah aku kekakak.."
"Katanya gak mau minta maaf? Aneh tau kamu ngomong kakak ke aku"
"Ini dalam mode serius kak.."
"Iya iya,, maafin aku juga ya fin.."
"Ternyata bener ya, aneh juga Kaka manggil aku fina"
"Aku boong kalau aku gak akan kangen kamu fin.."
"Hah??"
"Aku pasti kangen kamu yang cerewet dan jadi patner in crime aku. Gak mungkin kan Brian yang jadi patner in crime? Terus, entah kenapa ayah gak pernah marah kalau kamu sama Lita teriak teriak padahal itu udah ngelanggar peraturan. Jika kau tak ada, pasti aku tidak boleh berteriak lagi"
"Sepertinya aku juga bakal kayak gitu deh kak.. tentu saja kau tidak boleh berteriak karena kau adalah lelaki"
"Jadi, untuk kali ini kita berdamai dulu y singa"
"Baiklah jika itu maumu alay"
"Ya sudah, kita kembali. Fina, Lita.. kalian harus berkemas bukan? Sekarang ayo kita pergi" ucap ken lalu berbalik badan dan meninggalkan ruangan itu. Hal ini membuat ryan dan Raihan dengan berat hati melepas pelukannya dan berjalan mengikuti ken.
"Jika kalian sudah selesai, kalian temui kami diruang tamu ya, kita nobar bareng sama yang lain"
"Ya kak"
SKIPTIME
Waktu tak terasa begitu cepat berlalu, pagi sudah menjelang. Dan didepan asrama, ada sebuah bis yang akan mengantarkan kelas 8e pulang. Ini masih jam 6 pagi. Dengan terkantuk-kantuk mereka memasuki bis dengan tas masing-masing. Mereka seperti itu karena kemarin malam mereka semua nobar film dengan ken dan yang lainnya sampai jam 2 dini hari, dan ini membuat mereka mengantuk. Sepertinya mereka berencana untuk tidur di bis. Tapi, ini tidak berlaku pada kedua perwakilan kelas itu. Lihat saja, mereka belum memasuki bis dan malah sedang melakukan salam perpisahan pada keluar Roni sensei. Fina dan lita masing-masing memeluk mereka. Dimulai dari roni sensei, kemudian bu ratna. Dan kemudian dengan keempat bersaudara. Setelah itu mereka memasuki bis dengan diiringi tatapan tidak rela dan keluarga Roni sensei. Tak lama, bis melaju meninggalkan asrama dan kemudian menghilang dibalik belokan jalan.
Melihat bis yang semakin menjauh, membuat ryan menghela nafas berat. Ayah dan ibunya sudah masuk kedalam asrama untuk sarapan. Sedangkan ia dan saudara nya yang lain masih disini. Berdiri dan memandang jalan yang kosong karena bis sudah melaju sedari tadi. Tapi, tiba-tiba ia mengingat sesuatu
"Aaaa aku lupaaa" rengek ryan
"Lupa kenapa Yan?" Tanya ken jengah. Oh ayolah, ini masih pagi dan ryan sudah merengek Seperti bayi.
"Kenapa aku lupa meminta pin BBM nya? Lalu bagaimana aku menghubungi nya jika kangen.. aaa dasar bodoh" ryan merutuki dirinya sendiri
"Aku juga lupa Yan, tapi kan aku punya pin BBM nya tira.. jadi, aku bisa meminta pada tira pin-nya Lita"
"Yasudah, sekalian minta pin-nya fina ya kak?"
"Enggak ah" ucap raihan sambil berlalu dan memasuki rumah, disusul oleh Brian yang sepertinya sudah tidak ada gunanya lagi berdiri disana
"Kakakkk.. plissss" ucap ryan kemudian menyusul Raihan dan Brian kedalam
Sedangkan ken hanya tersenyum melihat kelakuan saudaranya itu. Tangannya sedang memegang hpnya. Tangannya bergerak lincah diatas keyboard tanda bahwa dia sedang menulis pesan untuk seseorang. Setelah itu, ia memasukkan hp kedalam sakunya dan kemudian menyusul yang lainnya kedalam. Tetapi, rupanya mereka malah menunggu dirinya di ambang pintu.
"Kakak ngapain sih disana? Ayo masuk kita sarapan"
Dan, keempat saudara itu masuk kedalam asrama dengan senyum yang tersungging di wajah mereka.
Ting
Suara hp ken membuat semua perhatian tertuju padanya. Dan rupanya itu pesan balasan dari seseorang yang tadi ia kirim pesan.
"Kaka punya pin-nya fina?" Tanya ryan ketika melihat ponsel ken
"Ya, Lita juga" ucapnya santai
"Kakak aku minta" ucap ketiganya serempak sambil memasang wajah yang sengaja diimutkan
"Tidak"
"KAAKAKKKK"
"KALIAN JANGAN BERTERIAK"
Sementara ditempat lain di waktu yang sama
Keadaan bis sangat sunyi kali ini. Berbeda dengan keadaan bis kemarin ketika hendak pergi lomba. Ricuh dan tak bisa diatur. Iya, kelas 8e kini masih tertidur karena memang ini masih pagi dan mereka harus melakukan perjalanan. Fina memandang keluar jendela yang ada disampingnya. Disampingnya ada Lita yang sepertinya sudah tertidur pulas. Sepertinya hanya dia yang tidak tertidur dan tentu saja dengan pak supir
Ting...
Suara itu membuat fina tersentak kaget. Buru buru ia melihat notifikasi hpnya. Yang ternyata ada BBM dari seseorang
Ken_19
Percayalah, bahwa ryan sedang merengek karena lupa meminta pinmu:D semoga suatu hari nanti kita bertemu lagi adik manis
Fina tertawa pelan. Takut mengganggu yang lain. Ada ada saja kak ken ini, kemudian fina mengetik balasan untuk ken
FinaNabila
Aku tidak percaya kak:p.. semoga saja
Setelah memastikan pesannya terkirim, fina kemudian kembali memandang jalanan dari balik kaca. Dan tanpa ia sadari, ia jatuh tertidur.
Semoga kita bertemu suatu hari nanti. Dan aku akan menunggu datangnya hari itu - fina,lita,ken,raihan,ryan,brian
"Kalian,, hiduplah dengan bahagia, karena aku menunggu kalian suatu saat nanti"
"Apapun akan kulakukan untukmu, termasuk menahan rindu yang tak tersampaikan"
"Aku tak sabar menanti hari itu, hari dimana aku percaya bisa bertemu dengan mu"
"Impian terbesar ku adalah bertemu denganmu suatu hari nanti"
"Aku percaya bahwa keajaiban itu ada"
Yeayyyy... Akhirnya 'we are in a love story' tamat... Huhuhuh akhirnya cerita saya ini tamat. Gak nyangka 17 chap..Gimana endingnya?? Gaje kah? Sudah kuduga. Sepertinya aku bakal nulis kehidupan pas udah lomba. Hehehehe biar ada kerjaan gitu. Ya sudah, sekali lagi maaf jika ada typo dan ceritanya semakin gaje. Terimakasih telah membaca. Dah.. ketemu lagi di cerita berikutnya y😎😉😊
Komentar
Posting Komentar