We are in a love story Ch6

Fina sedang fokus pada pekerjaannya. Ia sedang mencari sponsor untuk masalah kostum dan properti. Bingung sih, perusahaan mana yang mau mensponsori lomba anak smp. Udah bikin proposal berkali kali tapi salah. Kan cape, begadang ngerjainnya, tapi salah dan itu sia sia. Dan kini ia harus memperbaiki proposal di bagian yang salah. Sepi, kamar itu sepi, hanya ada suara ketikan pada laptop yang terdengar

"lita kemana sihh?? bukannya bantuin" gumam fina sambil terus fokus pada laptop didepannya lalu melihat kearah jam yang ternyata jam setengah sembilan malam

"hahhh.... Males banget ngerjainnya.. Tapi kan harus profesional.."ucap fina sambil terus mengetik

BRAK

"astagfirullah" fina terlonjak kaget karena lita datang kekamar dengan mendobrak pintu

"kenapa sih littt?? Biasa aja kali ngebuka pintunya.. Jan pake tenaga dalam juga.. Kalau rusak gimana?" gerutu fin yang tidak ditanggapi oleh lita karena ia langsung masuk dan tidur dengan membelakangi fina

"yaelah,, diriku dikacangin... Lagian kenapa sih litt?? Lagi pms?" tanya fina yang lagi lagi tidak direspon oleh lita

Ni anak kenapa sihh??-batin fina

Karena  rasa keponya lebih penting daripada proposal, fina bangkit dari kursi dan pergi keluar kamar. Ia lebih dulu mengsave file kemudian pergi. Dan tanpa disadari fina, lita sedang menangis dalam diam

Yaelah.. Kenapa harus nangis segala sihh?? Lebay tau gak batin lita kemudian jatuh tertidur. Mungkin lelah

                               ----****----

Fina sudah sampai diruang makan, ia melihat teman temannya yang lain masih disini. Mereka sedang mengobrol dan bermain. Padahal, jika ingin berkumpul harusnya di ruang kumpul. Fina mengedarkan pandangannya, siapa tau ada sesuatu hal yang aneh menyangkut sifat uring uringan lita. Dan pandangannya jatuh pada raihan dan tira yang sedang mengobrol sembari pegangan tangan . Fina mendengus. Pantas saja, ternyata gara gara mereka toh.

"ehh.. Bocah labil?? Ngapain disini?? Tugasnya udah selesai belum??" ucap brian ketika melihat fina. Dan baru kali ini brian menyapa fina duluan. Fina tersentak kaget, karena brian yang tiba tiba ada disebelahnya.

"ehh kak.. Ini lagi mantau temen temen.. Siapa tau ada yang melanggar peraturan"jawab fina berbohong sekaligus ada benarnya.

"ohhh... Ohiya lita mana?" tanya brian membuat fina bingung

Ini kak brian atau si alay? Hah.. Kok jadi susah ngebedain yah? Kalau kak brian, tumben tumbenan nyapa duluan bahkan jadi kepo kek gini, kalau si alay.. Mana mungkin,, inikan gayanya keren gitu. Enggak lembek

"hey.. Ditanya malah bengong.. Kenapa?" tanya brian

"kakak ini kak brian kan?"

"lah emang siapa lagi?"

"hahahaha maaf kak, kirain kakak alay"

"hmm... Santai aja kali... Lita mana?"

"lita? Tidur"

"hah? Tumben tumbenan lita jam segini udah tidur?" tanya ken yang tiba tiba ikut nimbrung, melihat itu brian langsung badmood,

Kan gagal pdkt batin brian kesal

"gak tau kak, dateng dateng dobrak pintu terus tidur"

"anak itu..."

"sebenernya ada apa sih?"

"biasalah fin,, sepertinya lita salah paham" ucap brian sambil memberi kode lewat matanya menunjuk pada raihan

"iya sih, gimana gak salah paham kalau kak raihannya juga nempel nempel kayak gitu ke tira"

"anak itu emang kayak gitu fin.. Butuh belaian sama perhatian cewe" ucap ken sambil menistakan saudara kembarnya itu. Tapi, emang ada benarnya juga

"kan kasian litanya.. Apa selama ini lita cuman jadi bahan kejonesan kak raihan?? Dianya jadi baper gara gara semua yang telah terjadi"

"etdah ni bocah bahasanya" tiba tiba ryan muncul sembari menoyor kepala fina

"aduhhh lay.. Gak sopan tau" keluh fina

"kamu yang gak sopan, sama yang lebih tua bukan manggil kaka"

"lah.. Bukannya emang udah tua ya?gak pantes dipanggil kaka.. Pantesan dipanggil abah"

"yaelah bocah.. Jan-"

"ada apa ini?" tanya raihan ketika melihat fina dan saudaranya berkumpul dan menghentikan obrolan fina-ryan

"..." hening diantara mereka.. Tidak ada yang menjawab. Hanya ada suara yang berasal dari keributan kelas 8e sebagai backsound

"yaelah.. Kacang mahal woyyy"

"enggak ada apa apa.. Kepo banget sih" ucap ken

"iya nih,, kepo aja si kaka" ucap ryan

"seriusan,, ini ada apa?"

"kasih tau gak yah?"

"susah amat mau ngasih tau juga"

"maksa banget sih" keluh brian yang jengah kelakuan kakaknya ini

"lita sakit"  celetuk fina yang membuat perdebatan 4 saudara itu terhenti

"sakit apa?" tanya raihan khawatir

"sakit hati lah.. Gegara kamu!" batin yang lainnya serempak

"cari tau aja sendiri kak.. Kenapa jadi peduli sama lita.. Bukannya udah ada yang baru ya?" sindir fina yang membuat raihan bingung

"ngomong apa sihh?"

"lupain aja kak.. Ya udah aku mau kekamar dulu, udah jam 9 nih"

"KALIAN... MASUK KE KAMAR MASING MASING DALAM HITUNGAN 10... CEPAT" perintah fina pada teman temannya namun tidak mendepat respon yang baik

"Kalau gak masuk kamar dalam hitungan 10.. Push up 10 seri buat cowo sama cewe" masih gak berhasil juga

"yaudah.. Panggil pak roni aja kali ya"

"etdah si kadal arab.. Malah ngancem" ucap ferdi dan langsung berlari menuju kamarnya. Takut jika roni sensei yang datang. Kan dia galak. Iya, galak itu covernya doang, padahal isinya mah sama kek ryan

Mendengar hal itu, yang lainnya langsung menyusul ferdi dengan berlarian ke kamar masing masing dengan serempak yang menghasilkan suara gedebak-gedebuk

"berhubungan yang lain udah pada masuk kekamar, aku mau nyusul ya para kakak,,.. Dadah.. Selamat malam" pamit fina sambil berlalu

"selamat malam" ucap 4 saudara itu serempak

"kalian tau sesuatu kan?" tanya raihan pada saudara saudaranya

" maksudnya apa?"

"lupakan"

                             ---****---

Jam 00:00

Lampu masing masing kamar diasrama sudah padam. Menandakan semuanya telah tidur. Dan fina juga, bukannya ngerjain proposal, dia malah tidur. Suara makhluk malam seperti jangkrik terdengar. Menambah kesan bahwa malam ini sangatlah sepi. Lita membuka matanya, ia terbangun karena haus. Lalu, dia bagkit dan memutuskan untuk kedapur dan mengambil air

"lita.. Belum tidur?" tanya seseorang ketika lita memasuki dapur

"ehh pak.. Iya, ini mau ngambil minum" jawab lita ketika melihat roni sensei

"fina udah tidur?"

"udah pak.. Bapak lagi ngapain disini?"

"habis patroli sama raihan.. Ya udah.. Minumnya udah kan? Kembali ke kamar sana. Udah malem"

"siap pak" ucap lita setelah minum dan kemudian dia kembali kekamar

"ayah ngobrol sama siapa?"

"lita.."

"ohhh"

"ngapain kamu masih disini han? Sana tidur besok sekolah"

"iya yah"

"iya iya tapi gak pergi juga"

"hehe"

                              ---***---

Sudah 1 minggu berlalu... Latihan teater semakin ketat.. Tidak ada celah untuk bersantai. Karena lomba suda H-7. Kostum dan properti sudah ada. Dan tidak ada lagi namanya toleransi untuk pelanggaran. Dan, selama seminggu ini, hubungan raihan-tira makin erat yang membuat lita makin uring uringan gak jelas. Lihat saja sekarang, ketika semuanya berkumpul dan sedang beristirahat karena lelah latihan, lita hanya menatap raihan dengan tatapan kurang bersahabat. Melihat itu membuat fina menghela napas lelah. Ia harus melakukan sesuatu. Kalau enggak, bisa makin parah nih masalah. Dan juga kenapa tira mau aja di deketin, gak sadar apa kalau setiap ketemu tira lita selalu sinis dan menghindar? Ohiya ya lupa. Kan kelas ini tuh bukan kumpulan orang peka

"ta.." panggil fina, namun lita masih diam sembil menatap raihan sengit

"jan kayak gitu,, aku kan dulu pernah ngingetin kalau kamu jangan dulu baper"

"..."

"profesional ta.. Jangan masukkin masalah pribadi ke lomba ini"

"..."

"kamu disini sebagai wakil dari kelas. Jangan hubungin masalah kamu ke lomba ini. Cape tau aku ngelakuin semua sendiri, ngerjain proposal sendiri sama mantau yang lain sendiri. Coba kamu selama ini ngapain?? Marah marah gak jelas cuman ngeliat kak raihan kayak gitu.. Profesional dong.. Aku sih gak masalah kalau aku selalu jadi bahan pelampiasan marah kamu, karena aku emang tau apa masalah kamu, coba kalau ke yang lain.. Jan kayak gitu.." ucap fina dengan nada tegas di ucapannya. Hal ini sontak membuat perhatian yang lainnya teralihkan. Yang awalnya suasana sangat ramai, sekarang menjadi sunyi karena mungkin antara penasaran apa yang terjadi dan takut karena fina sepertinya mulai marah

"..."

"terserah kamu lah.. Cape aku ngingetin.. Kalau kamu gak mau ikut lomba ya udah tapi jangan kayak gini lah.."

Semua ucapan fina membuat lita menunduk. Fina ada benarnya juga. Selama ini dia cuman diam sambil marah marah gak jelas dan membuat fina sebagai pelampiasan kemarahannya. Ia bahkan enggak ngebantu fina pas lagi nyari sponsor. Dia juga malah diem aja pas fina dimarahin roni sensei karena gak bisa ngelatih tim vokal. Padahal itu mustabhil dilakukan sendiri. Ditambah lagi, fina gak bisa nyanyi. Yang hasilnya tim vokal ancur berantakan. Ia juga entah kenapa menjadi seperti ini. Mungkin semenjak kehadiran tira di asrama

"maafin aku fin.." ucap lita sambil menunduk.

Sedangkan yang lain, yang sedari tadi memperhatikan hanya diam. Dia tidak menyangka, fina akan marah seperti itu. Walaupun dia suka marah marah, tapi gak pernah marah dalam artian sesungguhnya.

"maafin aku kalau bikin kamu susah selama ini.. Maafin kalau aku gak pernah bantuin kamu dan lebih milih ego aku.. Aku..-" ucapan lita terpotong karena fina langsung memeluknya

"udah gak apa apa.. Maafin aku juga karena udah ngebentak kamu"

Lita membalas pelukan fina, dan kemudian terdengar suara isakan.

"ehh ta kok malah nangis?" panik fina ketika lita malah menangis dipelukannya dan mencoba untuk melepaskan pelukannya. Tapi, lita malah memeluknya lebih kuat

"hiks...hiks.. Hiks.."

"lita jan nangis.. Kan kesannya aku ngapa ngapain kamu"

Berbeda dengan para siswa 8e yang sibuk memperhatikan sambil diam, ke4 saudara menunjukkan reaksi yang serupa. Hanya tersenyum

Tapi kenapa nama aku dibawa bawa-raihan
Aduhh ta kok malah nangis sih-fina
Etdah.. Si bocah tenyata bisa tegas juga- ryan
Marahnya leh ugha-ken
Gak nyangka-brian





Update ngebut gegara lita yang gak sabar. Dan entah kenapa ceritanya makin kesini makin gaje.. Ohiya maafin y kalau ada typo atau yang lainnya. Karena typo tidak dapat dihindari😂.. Makasih juga yang udah nyempetin waktu baca cerita gaje ini... Thank you all😘

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Lirik lagu Close My Eyes by Chenle Zhong (NCT Dream)

Lirik lagu Seventeen Smile Flower

Lirik lagu NCT Dream My first and last